STARKI CONNECT yang merupakan program untuk mengenalkan STARKI kepada masyarakat sudah sampai di hari ke-4 pada hari Sabtu 30 Agustus 2025. Acara webinar hari terakhir ini sangat seru dengan menghadirkan para narasumber yang keren dan peserta yang tidak kalah banyak. Acara webinar kali ini mengangkat tema “Smart Office Skills: Skill Lulusan SMK di Dunia Kerja”.
Pembicara pertama adalah Dr. Rianto Ritonga, M.M. Beliau merupakan salah satu dosen terbaik Prodi D3 Sekretari STARKI yang telah mengajar sejak tahun 1991. Pak Riri, demikian beliau biasa dipanggil oleh para mahasiswa, menyampaikan materi tentang kemampuan bagi lulusan SMK untuk menjadi lebih adaptif di dunia kerja. Materi pertama yang disampaikan adalah paparan data pengangguran di Indonesia dan salah satu faktor sulitnya lulusan mendapat pekerjaan adalah karena kurikulum yang tidak link and match dengan industri. Dengan adanya perubahan di era society 5.0 membuat pusat industri beralih dari manusia ke teknologi. Untuk itu, bagi para lulusan terutama SMK perlu memiliki fleksibilitas dan menjadi adaptif dengan perubahan agar peran manusia tetap relevan berdampingan dengan teknologi. Peran pendidikan vokasi adalah mempersempit jarak antara lulusan dengan industri dengan memberi fasilitas berupa pendidikan berbasis proyek dan berbagai sertifikasi kompetensi bagi siswa. Pembelajaran dengan metode simulasi suasana dunia industri di sekolah sehingga para siswa dikenalkan dengan dunia indsutri sedari sekolah. Mengundang eksekutif untuk mengajar di SMK, menurut Pak Riri, juga dapat menjadi cara untuk mendekatkan jarak antara lulusan dengan dunia industri.
Pembicara berikutnya adalah dua lulusan prodi D3 Sekretari STARKI, Bella Febriyani dan Elaine Givandra. Kak Bella saat ini bekerja di DANONE di bagian Finance Experience. Kak Elaine saat ini sebagai sekretaris hakim di Mahakamah Konstitusi. Kak Bella dan Kak Elaine membawakan materi Digital Maturity. Dengan tingginya pengguna internet, maka pekerjaan di dunia administrasi perkantoran disandingkan dengan perkembangan teknologi. Salah satu pengalaman yang dibagi oleh Kak Elaine adalah perubahan media pengiriman surat yang dulunya secara kertas sekarang dikirim melalui email dan platform digital lainnya. Kak Bella menambahkan rapat yang dilakukan saat ini dilakukan secara daring dengan menggunakan teams. Kemampuan komunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Materi yang dibawakan dilanjutkan dengan sharing Kak Bella dan Kak Elaine tentang pengalaman kerja mereka. Sebagai lulusan D3 Sekretari STARKI, Kak Bella menceritakan bahwa kemampuan berani bertanya dan ingin tahu sangat penting di perusahaan swasta untuk menunjukkan pengetahuan yang dimiliki. Kak Elaine menceritakan pentingnya kemampuan cepat belajar dengan teknologi baru. Kak Elaine juga mendorong para peserta untuk menambah kemampuan dengan ikut organisasi dan kursus. Sharing dua alumni yang hebat ini ditutup dengan pesan untuk terus belajar dan meningkatkan kepercayaan diri.
Para peserta sangat antusias bertanya dan ikut berdiskusi terkait pengembangan soft dan hard skill bagi para lulusan untuk mendapat pekerjaan. Diskusi dengan para peserta menjadi seru dengan munculnya diskusi tenatng teknologi yang lebih ramah disabilitas. Pak Riri menanggapi diskusi dengan mendorong pemerintah untuk membuat regulasi dan bantuan pengadaan fasilitas teknologi untuk disabilitas. Pendidikan juga dapat berperan dengan menyediakan pembelajaran yang lebih ramah untuk disabilitas seperti penyediaan guru dan perangkat belajar. Peserta juga dengan kritis bertanya kepada Kak Bella dan Ka Elaine tentang persyaratan penampilan menarik sebagai syarat mendapat pekerjaan yang bukan tentang penampilan fisik tetapi lebih kepada cara berpakaian sebagi bentuk presentasi diri dan juga menunjukkan kepercayaan diri dan menunjukkan nilai diri.