Antusiasme audiens dalam mengikuti webinar STARKI Connect masih berlanjut hingga hari ketiga yang berlangsung di hari Sabtu, 23 Agustus 2025. Acara webinar yang dihadiri oleh para siswa SMA dan para guru. Tema webinar di hari ketiga adalah Peran strategis sekretaris era digital.
Narasumber pertama adalah Bapak Dr. Yakin Bakhtiar Siregar, M.M. Beliau merupakan Ketua STARKI dan juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Vokasi Administrasi Perkantoran Indonesia (AVPAPI). Pak Yakin, begitu beliau biasa dipanggil, menjelaskan bahwa kemampuan sekretaris sangat luas dan untuk mencapai tingkat profesional tertentu, seseorang perlu menempuh pendidikan untuk mengasah kemampuan kesekretarisan. Secara singkat, Pak Yakin menjelaskan bahwa dengan menempuh pendidikan di D3 Administrasi Perkantoran STARKI, para lulusan dapat menduduki posisi sekretari di tingkat eksekutif. Di penghujung materinya, Pak Yakin berpesan bahwa seorang sekretaris harus memiliki kepribadian yang terbuka dengan perubahan dan belajar mengintegrasikan pekerjaan administrasi sekretaris dengan teknologi. Kemampuan interpersonal juga perlu dimiliki oleh seorang sekretaris untuk memberikan “sentuhan manusia” dalam pekerjaannya.
Narasumber kedua dan ketiga adalah Vanya Andita dan Maria Giovanna, alumni kebanggaan Program Studi D3 Sekretari STARKI. Vanya dan Eva, begitu mereka biasa dipanggil, membagikan pengalaman mereka dalam meniti karier sebagai sekretaris dan bagaimana pekerjaan mereka berkembang dan bergeser karena adanya pekembangan teknologi. Sama halnya dengan profesi lainnya, pekerjaan sekretaris memiliki tantangan di era digital salah satunya yang ditekankan oleh Kak Eva adalah terkait dengan cyber security. Untuk itu, yang dulunya sekretaris menggunakan keamanan arsip hardcopy, tetapi sekarang para sekretaris perlu mengetahui keamanan untuk arsip digital. Selain itu, mengembangkan soft skills seperti being agile dan menunjukkan service excellence perlu dipelajari untuk beradaptasi dengan kantor. Menjadi fast learner terhadap teknologi baru juga perlu dipelajari oleh seorang sekretaris yang profesional untuk mengembangkan karier mereka di era perkantoran yang serba digital.
Kak Vanya membagikan pengalaman yang lebih praktis bagaimana pengalaman di tempat kerja memperkaya proses pembelajaran yang didapat di bangku kuliah. Kak Vanya juga mengajak para peserta untuk melakukan simulasi sederhana bahwa peran sekretaris semakin luas tidak hanya berkaitan dengan persiapan hal-hal teknis tetapi juga sampai tahap mitigasi risiko dan mempersiapkan skenario yang mungkin akan terjadi. Untuk itu, Kak Vanya menjelaskan bahwa peran seorang sekretaris masih strategis di era digital karena sekretaris sebagai seorang yang kreatif dan kreativitas tidak pernah digantikan oleh teknologi. Menjadi pribadi yang bisa diandalkan juga menjadi peran yang hanya bisa diberikan oleh seorang sekretaris. Para peserta sangat aktif dalam memberikan pertanyaan dan terlibat diskusi dengan para narasumber. Melalui jawaban para narasumber, peserta mendapat inspirasi bahwa mengembangkan soft skills dan emotional intelligent menjadi dua hal yang paling penting dan relevan untuk dikembangkan agar eksistensi sekretaris secara khusus maupun sebagai seorang pribadi secara umum tetap lestari. Di akhir webinar, para narasumber menekankan bahwa teknologi dan AI tidak bisa menggantikan peran manusia dalam area pekerjaan sekretaris. Teknologi dan manusia akan selalu berdampingan untuk saling melengkapi.